Seperti halnya karpet ini, sekilas tampak seperti kualitas Handmade/rajutan tangan, bisa dilihat dari serat yang timbul di bagian bawah karpet yang cukup jelas dari alur motif yang sistematis dan lebih rapih, karpet tersebut adalah jenis buatan mesin yang di produksi oleh negara Iran dengan tingkat kepadatan yang cukup tinggi. bisa dibilang harganyapun lebih murah dibanding handmade karena handmade lebih mengutamakan soal keautentikan sebuah barang dibanding nilai karena dari sebuah apresiasi dan pendalaman makna arti dan proses pembuatan akan muncul sebuah nilai/ harga.
Permadani Anatolia yang biasa digunakan saat ini untuk menunjukkan karpet dan karpet yang ditenun di Anatolia (atau Asia kecil) dan daerah sekitarnya. Secara geografis, wilayah produksinya dapat dibandingkan dengan wilayah yang secara historis didominasi oleh Kekaisaran Ottoman. Ini menunjukkan lantai yang diikat, anyaman tiang pancang atau penutup dinding yang diproduksi untuk digunakan di rumah,
penjualan lokal, dan ekspor. Bersama dengan kilim tenunan datar, permadani Anatolia mewakili bagian penting dari budaya regional, yang secara resmi dipahami sebagai Budaya Turki saat ini, tapi kini Anatolia sudah di dominasi dengan buatan mesin yang tak kalah kualitasnya dengan handmade meski Anatolia dengan ke aslian rajutan tangan masih tetap memiliki harga yang cukup tinggi.
Sementara Alas lantai dengan tipe Kashmir menjadi yang paling mahal, terasa sangat halus saat dipegang dan ringan. Meski kesannya “ringkih”, tekstur bulu yang mampu memberi kehangatan. Alas lantai yang terkenal itu, memang berasal dari Lembah Kashmir. Lain pula
dengan Pashmina yang digunakan sebagai syal dalam bahasa Persia Pashmina berarti wol, namun wol yang ini istimewa. Jika wol biasanya
berasal dari bulu domba, lain hal nya dengan pashmina Kashmir berasal dari bulu di daerah leher, dada, dan perut kambing chyangra (caprahiracus), yang hidup di Lembah Kashmir yang dingin.